FACEBOOK, MENDEKATKAN YANG JAUH, MENJAUHKAN YANG DEKAT.
Mungkin ungkapan diatas sangat sesuai jika melihat dampak dari Facebook yang begitu digandrungi saat ini.
Situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Skype, Migg33 dan
sebagainya sampai saat ini seperti menjadi dunia ke dua bagi remaja
bahkan orang dewasa di seluruh negara. Sebagian dari mereka malah
cenderung
lebih terbuka mengungkapkan segala isi hati dan hidupnya di dunia
maya dibandingkan sharing dengan teman atau keluarga di dunia nyata.
Kenapa bisa sampai sedahsyat ini ya dampaknya? Mengapa kita lebih enjoy
mengobrol, bercanda, bergombal ria dan bahkan memadu kasih dengan
orang yang belum jelas pribadinya, tidak khawatirkah kita jika itu
sebenarnya juga dapat mengancam keprivasian kita?
Terlalu
naif memang jika kita hanya men-judge kualitas pola pikir dan pola
hidup remaja sekarang yang terlihat semakin merosot. Ada banyak penyebab
akan itu, ada banyak faktor yang membuat mereka begitu. Betapa
dahsyatnya pengaruh baik dan buruk dari dunia internet, jika kita selaku
orangtua dan guru hanya stuck dan telat dalam mengadaptasi metode ajar
terhadap anak didik, entah seperti apa kedepannya edukasi yang mereka
dapatkan kita tak akan tahu.
Demikian postingan kali ini ditulis semata-mata bertujuan untuk menyentil kekhilafan kita dalam hal pengontrolan diri dan pengawasan anak didik kita yang jika diperhatikan semakin kemari semakin tak terkontrol. Tiada niat untuk menyinggung individu atau golongan dan semoga apa yang sudah tertulis ini terselip manfaat yang baik untuk kita semua. Berikan respon anda para pembaca dengan cara menulis kritik atau sarannya melalui kotak komentar yang ada di bawah.
Ada banyak dampak negatif yang sering dilupakan jika sudah terlalu
gandrung pada situs jejaring sosial seperti Facebook. Banyak penelitian
yang telah dilakukan mengenai permasalahan ini, entah itu dari segi
kesehatan, psikologi, spiritual dan lain-lain. Berikut ini ada 10
dampak negatif dari Facebook yang sering terlihat di sekitar kita.
- Tidak peduli dengan sekitarKebanyakan orang saat sudah merasakan asyiknya online menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar, entah itu pada saudara, orangtua atau teman, bahkan dengan dirinya sendiri pun lupa. Tidak peduli orangtua sedang repot butuh bantuan, tidak peduli lantai kotor dan harus disapu, tidak peduli sudah menjalankan ibadah sholat atau belum dan masih banyak lagi ketidakpedulian mereka disaat sedang asyik di dunia maya.
- Kurang sosialisasi dengan lingkunganJika diperhatikan banyak remaja sekarang yang tidak akrab dengan tetangga sekitar, mereka cenderung asyik mengurung diri dikamar memainkan jari jemarinya di keyboard komputer atau keypad handphone mereka. Sehingga kebiasaan ini menyebabkan mereka menjadi tidak dikenal di masyarakat, tidak mengetahui ada info apa di lingkungan sekitar dan sebagainya.
- Menghamburkan uangAkses internet menggunakan pulsa, rata-rata bagi mereka yang kecanduan facebook selalu menjaga pulsanya demi bisa berfacebook ria, banyak juga remaja sekarang yang lebih memilih pulsanya didaftarkan untuk paket internet daripada untuk menelpon atau sms keluarga. Apalagi yang online via warnet, andai tarifnya 1500/jam dikalikan 4 jam saja sudah 6000 rupiah yang harus dihabiskan, bagi yang sudah kecanduan terkadang mereka sampai bermalam di warnet, bisa dikalkulasikan bukan berapa biayanya?
- Mengganggu kesehatanMereka yang sedang asyik di Facebook atau Tweeter cenderung suka tidur larut malam dan melupakan perutnya sudah terisi makanan atau belum. Sudah tentu hal ini menyebabkan daya tahan tubuh menjadi lemah sehingga mudah terserang penyakit.
- Malas Belajar.Mirip dengan poin ke empat, jika terlalu asyik berFacebook ria menyebabkan malas untuk membuka kembali buku pelajaran sekolah atau kuliah. Hal ini salah satu sebab mengapa anak muda sekarang menjadi terlihat seperti “LOYO dan BODO”.
- Perhatian untuk keluarga kurangAnak-anak kalo sudah asyik di FB suka acuh dengan keluarga, mereka cenderung mengurung diri dikamar bercanda dan mengobrol di dunia maya.
- Data pribadi menjadi tersebarHati-hati dalam melengkapi profil akun FB anda karena mungkin ada yang sedang mengincar anda.
- Mudah menemukan sesuatu yang berbau pornografi.Hal-hal yang menjurus pornografi sangat rentan terjadi di dunia maya, entah berupa gambar atau video. Bahkan banyak orang yang tidak merasa malu mengumbar keprivasian tubuh melalui jejaring sosial seperti Facebook. Oleh karena itu dibutuhkan peran proaktif dari orangtua dan guru untuk mengawasi dan mengontrol tingkah laku remaja kita dalam hal memanfaatkan situs jejaring sosial.
- Rawan terjadinya perselisihan.Jika dilihat sekilas mungkin Facebook adalah situs untuk ajang mencari teman, tapi tidak sedikit juga orang yang menyalahgunakannya seperti berselisih paham hingga bermusuhan di dalam sana. Tersinggung karena status yang tidak mengenakkan, marah karena comment yang tidak menyenangkan dan sebagainya.
- Rawan penipuan.Akhir-akhir ini marak terjadi penipuan entah itu dalam hal bisnis jual beli online, percintaan, undian berhadiah dan sebagainya. Kasus penipuan yang paling sering terjadi umumnya dalam hal percintaan, banyak remaja perempuan yang hilang diculik kenalannya setelah kencan (kopi darat).
Demikian postingan kali ini ditulis semata-mata bertujuan untuk menyentil kekhilafan kita dalam hal pengontrolan diri dan pengawasan anak didik kita yang jika diperhatikan semakin kemari semakin tak terkontrol. Tiada niat untuk menyinggung individu atau golongan dan semoga apa yang sudah tertulis ini terselip manfaat yang baik untuk kita semua. Berikan respon anda para pembaca dengan cara menulis kritik atau sarannya melalui kotak komentar yang ada di bawah.
0 komentar:
Post a Comment