Rangkaian ini berfungsi untuk mengairi tanaman anda secara teratur ketika anda sedang tidak dirumah atau berlibur. Rangkaian terdiri dari sebuah sensor dibangun hanya menggunakan satu op-amp dari IC LM324. Op-amp N1 dikonfigurasikan sebagai komparator. Dua buah kawat konduktor (tembaga) ditanam ke tanah yang mengandung tanaman. Selama tanah masih dalam keadaan basah, kawat tembaga yang berperan sebagai sensor akan menjaga konduktifitasnya, sehingga rangkaian akan dalam keadaan OFF. Ketika tanah mengering, resistansi antara kawat tembaga (kawat A dan B) meningkat. Jika resistansinya meningkat melampaui batas yang telah ditetapkan, output pin 1 dari op-amp N1 akan rendah.
Ini memicu timer IC2 (NE555) yang berperan sebagai multivibrator monostabil. Sebagai hasilnya, relay RL1 aktif untuk selama waktu tertentu. Pompa air segera mulai memasok air ke tanaman. Setelah tanah menjadi cukup basah, resistansi antara kawat sensor akan menurun dengan cepat. Hal ini menyebabkan tegangan output pin 1 pada op-amp N1 menjadi tinggi. LED1 menyala untuk mengindikasikan kandungan air yang cukup di dalam tanah. VR1 berfungsi untuk mengatur tegangan referensi agar titik batas kelembaban pada tanah dapat diatur sesuai kebutuhan. Untuk memasangnya, masukkan kawat tembaga (sensor) ke dalam tanah dengan kedalaman sekitar 2 cm, dan jarak antar tembaga sekitar 3 cm. Ketika tanah mengandung air, LED1 akan menyala sebagai tanda bahwa tanah tersebut mengandung air.
Untuk area taman yang kecil dapat menggunakan pompa yang berdaya kecil yang biasa digunakan pada kolam ikan atau aquarium. Komponen-komponen pewaktuan pada IC2 sudah diatur dengan sesuai, jika ingin mengubah durasi timer bisa dilakukan dengan mengatur preset VR2.
Untuk area taman yang kecil dapat menggunakan pompa yang berdaya kecil yang biasa digunakan pada kolam ikan atau aquarium. Komponen-komponen pewaktuan pada IC2 sudah diatur dengan sesuai, jika ingin mengubah durasi timer bisa dilakukan dengan mengatur preset VR2.
Source: Use-Man Projects
0 komentar:
Post a Comment