Transistor adalah suatu komponen elektronika yang dipakai dalam rangkaian untuk mengendalikan jumlah arus atau tegangan yang besar dengan arus dan tegangan yang kecil.
Hal itu dilakukan dengan cara mengapit satu semikonduktor di antara dua semikonduktor yang lain. Karena arus ditransfer melewati bahan yang umumnya memiliki resistansi tinggi (resistor), maka disebut "transfer-resistor" atau transistor.
Transistor diciptakan pertama kali pada tahun 1948 oleh William Bradford Shockley, John Bardeen dan Walter House Brattain. Sedangkan konsep dari transistor dipatenkan jauh sebelumnya yaitu pada tahun 1928 di Jerman. Hanya saja pada saat itu belum pernah ada atau belum ada yang bisa membuat transistor.
Transistor ada dua tipe yaitu npn dan pnp, dimana n untuk negatif dan p untuk positif. Perbedaan antara kedua transistor hanyalah pengaturan pembiasan tegangannya.
Untuk memahami bagaimana cara kerja transistor, kita harus memahami dahulu bagaimana semikonduktor bereaksi terhadap potensial listrik. Beberapa semikonduktor akan menjadi negatif, yang berarti elektron bebas dalam material melintas dari elektroda negatif ke positif. Semikonduktor yang lain akan menjadi positif, dalam hal ini elektron mengisi lubang dalam kulit elektron atom, artinya berperilaku seolah-olah partikel positif berpindah dari elektroda positif ke elektroda negatif. Jenis transistor ditentukan oleh struktur atom dari bahan semikonduktor tertentu.
Dua aplikasi dari transistor dalam rangkaian listrik adalah sebagai berikut:
Jenis-jenis transistor
Ada berbagai macam transistor yang telah dikembangkan sejak 1948, seperti berikut.
Hal itu dilakukan dengan cara mengapit satu semikonduktor di antara dua semikonduktor yang lain. Karena arus ditransfer melewati bahan yang umumnya memiliki resistansi tinggi (resistor), maka disebut "transfer-resistor" atau transistor.
Transistor diciptakan pertama kali pada tahun 1948 oleh William Bradford Shockley, John Bardeen dan Walter House Brattain. Sedangkan konsep dari transistor dipatenkan jauh sebelumnya yaitu pada tahun 1928 di Jerman. Hanya saja pada saat itu belum pernah ada atau belum ada yang bisa membuat transistor.
Transistor ada dua tipe yaitu npn dan pnp, dimana n untuk negatif dan p untuk positif. Perbedaan antara kedua transistor hanyalah pengaturan pembiasan tegangannya.
Untuk memahami bagaimana cara kerja transistor, kita harus memahami dahulu bagaimana semikonduktor bereaksi terhadap potensial listrik. Beberapa semikonduktor akan menjadi negatif, yang berarti elektron bebas dalam material melintas dari elektroda negatif ke positif. Semikonduktor yang lain akan menjadi positif, dalam hal ini elektron mengisi lubang dalam kulit elektron atom, artinya berperilaku seolah-olah partikel positif berpindah dari elektroda positif ke elektroda negatif. Jenis transistor ditentukan oleh struktur atom dari bahan semikonduktor tertentu.
Dua aplikasi dari transistor dalam rangkaian listrik adalah sebagai berikut:
- Transistor dapat berfungsi sebagai saklar. Biasanya dipakai untuk mengaktifkan realy, lampu, alarm dan sebagainya.
- Transistor sebagai penguat. Biasanya dipalikasikan kedalam penguat audio.
Jenis-jenis transistor
Ada berbagai macam transistor yang telah dikembangkan sejak 1948, seperti berikut.
- Bipolar junction transistor (BJT)
- Field-effect transistor (FET)
- Heterojunction bipolar transistor
- Unijunction transistor
- Dual-gate FET
- Avalanche transistor
- Thin-film transistor
- Darlington transistor
- Ballistic transistor
- FinFET
- Floating gate transistor
- Inverted-T effect transistor
- Spin transistor
- Photo transistor
- Insulated gate bipolar transistor
- Single-electron transistor
- Nanofluidic transistor
- Trigate transistor (Intel prototype)
- Ion-sensitive FET
- Fast-reverse epitaxal diode FET (FREDFET)
- Electrolyte-Oxide-Semiconductor FET (EOSFET)
0 komentar:
Post a Comment