Relay

Relay merupakan sebuah sakelar magnetik yang biasanya menggunakan medan magnet dan sebuah kumparan untuk membuka atau menutup satu atau beberapa kontak sakelar pada saat relay dialiri arus. Pada dasarnya relay terdiri dari sebuah lilitan kawat yang terlilit pada suatu inti dari besi yang berubah menjadi medan magnet yang dapat menarik atau menolak pegas sehingga kontak dapat menutup dan membuka.  

Simbol Relay
Relay DPDT (Double Pole Double Throw) dan relay SPDT (Single Pole Double Throw) adalah dua diantara beberapa jenis kontaktornya. Pole adalah kontak yang bergerak, sedangkan throw adalah kontak diam. NC (Normally Closed) menunjukkan bahwa keadaan kontak tersebut dalam keadaan normalnya tertutup atau terhubung dengan pole. Sedangkan NO (Normally Opened) pada keadaan normalnya tidak terhubung dengan pole.
 
Relay yang baik memiliki resistansi isolasi yang tinggi sehingga tegangan yang tinggi pada peralatan tidak mengganggu kerja dari rangkaian pengendali. Ada dua jenis relay yang bisa didapat, yaitu inputnya bekerja pada arus searah dan yang bekerja pada arus bolak-balik. Pada umumnya relay yang biasa digunakan pada sistem elektronika adalah yang bekerja pada tegangan DC.

Audio Amplifier Mini Menggunakan LM386

Sesuai dengan judulnya, amplifier ini cukup simpel dirangkai dan dapat diaktifkan hanya menggunakan baterai 6 - 12 volt. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC penguat LM386.
Skematik:



Daftar Komponen:
 

Alarm Penampung Air



Rangkaian ini merupakan detektor proses pengisian air pada sebuah penampung. Jika penampung sudah terisi air sesuai dengan level yang diinginkan, maka buzzer akan aktif dan memberikan sinyal berupa suara. Rangkaiannya dapat dilihat di bawah ini.



Detektor level air dibuat dari dua lempeng bahan konduktor, bisa juga kita buat dari tembaga PCB. Sehingga jika kedua lempeng tersebut tersentuh air, maka menyebabkan konduksi pada sensor tersebut. Dengan demikian tegangan 6 Volt dari baterai akan mengalir ke transistor penguat sinyal Q1. Transistor penguat akan memberikan trigger pada transistor Q2 yang merupakan switch elektronis untuk mengaktifkan buzzer.

Ketika transistor Q2 mendapatkan trigger pada kaki bias, arus pada colector mengalir ke emitor. Sehingga buzzer akan mendapatkan ground pada kaki negatifnya (kabel hitam). Dengan demikian buzzer akan aktif dan mengeluarkan sinyal suara.

Source: anykits.com 

Power Supply Ideal 12, +5, -5 VDC

Rangkaian catu daya berfungsi sebagai penyuplai tegangan kerja pada rangkaian elektronika agar dapat bekerja dan besarnya tegangan serta arus output catu daya harus sesuai dengan kebutuhan beban. Power supply ideal adalah sebuah catu daya yang memiliki output stabil dan tahan terhadap frekuensi liar dari rangkaian lain. Pada rangkaian catu daya yang akan dibahas kali ini memiliki tegangan output +12, +5 dan -5 VDC.

Rangkaian Catu Daya

Dilihat dari gambar diatas, maka dapat dijelaskan bahwa rangkaian catu daya tersebut memiliki tiga blok rangkaian pokok, yaitu :

Rangkaian penyearah sistem jembatan (Bridge)
Selama setengah siklus positif, anoda D1 dan D3 adalah positif (bias maju). Sedangkan anoda D2 dan D4 adalah negatif (bias mundur). Elektron mengalir dari sisi negatif dari lin melalui D3 ke beban kemudian melalui D1 dan kembali pada sisi lin yang lain.

Siklus pertama

Selama setengah siklus berikutnya, polaritas tegangan lin ac berubah. Sebagai akibatnya dioda D2 dan D4 diberikan bias maju. Elektron sekarang mengalir dari sisi negatif lin melalui D4 ke beban dan melalui D2 dan kembali ke sisi yang lain. Beban pada arah yang sama menghasilkan arus searah berpulsa gelombang penuh.

Siklus ke dua

 
Rangkaian peregulasi (Regulator) 
Pada catu daya ini digunakan IC regulator agar tegangan keluaran konstan. IC regulator yang digunakan adalah 7812 untuk keluaran +12 VDC, 7805 untuk keluaran +5 VDC dan 7905 untuk keluaran -5 VDC. Untuk skemanya ditunjukkan pada gambar berikut.

Rangkaian Peregulasi

Penggunaan C1, C4 dan C6 merupakan filter atau penapis awal untuk mengurangi riak tegangan dari penyearah. Sedangkan C2, C5 dan C7 berfungsi sebagai penapis akhir agar tegangan keluaran ini benar-benar halus.

Rangkaian penyetabil pada catu daya 12 VDC
Rangkaian ini berfungsi sebagai umpan balik (Feed Back) agar tegangan keluaran catu daya tetap stabil. Sehingga gangguan dari frekuensi liar atau guncangan tidak mempengaruhi tegangan keluaran.
Rangkaian Penyetabil 12 VDC

Pengertian Elektronika Digital

Digital berasal dari kata Digitus, dalam Bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit).

Contoh Sistem Digital misalnya,jam digital,komputer,handphone,aplikasi pengolahan suara pada kanal telepon, pemrosesan citra serta transmisinya, dalam bidang seismologi dan geofisika, eksplorasi minyak, deteksi ledakan nuklir, pemrosesan sinyal yang diterima dari luar angkasa, dan lain sebagainya.

Data digital
Adalah Data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat . Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu:
  • Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi. 
  • Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
  • Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
  • Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
Ada beberapa alasan mengapa digunakan pemrosesan sinyal digital pada suatu sinyal analog. Pertama, suatu sistem digital terprogram memiliki fleksibilitas dalam merancang-ulang operasi-operasi pemrosesan sinyal digital hanya dengan melakukan perubahan pada program yang bersangkutan, sedangkan proses merancang-ulang pada sistem analog biasanya melibatkan rancang-ulang perangkat keras, uji coba dan verifikasi agar dapat bekerja seperti yang diharapkan.

Masalah ketelitian atau akurasi juga memainkan peranan yang penting dalam menentukan bentuk dari pengolah sinyal. Pemrosesan sinyal digital menawarkan pengendalian akurasi yang lebih baik. Faktor toleransi yang terdapat pada komponen-komponen rangkaian analog menimbulkan kesulitan bagi perancang dalam melakukan pengendalian akurasi pada sistem pemrosesan sinyal analog. Di lain pihak, sistem digital menawarkan pengendalian akurasi yang lebih baik. Beberapa persyaratan yang dibutuhkan, antara lain penentuan akurasi pada konverter A/D (analog ke digital) serta pengolah sinyal digital, dalam bentuk panjang word (word length), floating-point versus fixed-point arithmetic dan faktor-faktor lain.

Sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada media magnetik (berupa tape atau disk) tanpa mengalami pelemahan atau distorsi data sinyal yang bersangkutan. Dengan demikian sinyal tersebut dapat dipindah pindahkan serta diproses secara offline di laboratorium. Metode-metode pemrosesan sinyal digital juga membolehkan implementasi algoritma-algoritma pemrosesan sinyal yang lebih canggih. Umumnya sinyal dalam bentuk analog sulit untuk diproses secara matematik dengan akurasi yang tinggi.

Implementasi digital sistem pemrosesan sinyal lebih murah dibandingkan secara analog. Hal ini disebabkan karena perangkat keras digital lebih murah, atau mungkin karena implementasi digital memiliki fleksibilitas untuk dimodifikasi.

Namun implementasi digital tersebut memiliki keterbatasan, dalam hal kecepatan konversi A/D dan pengolah sinyal digital yang bersangkutan.

Pengertian Elektronika Analog

Elektronika analog ialah bidang elektronika dimana sinyal listrik yang terlibat bersifat kontinue, sedangkan komponen yang digunakan umumnya disebut komponen diskrit. Beda dengan elektronika digital dimana sinyal listrik yang terlibat merupakan sinyal  0V atau 5 V (sinyal digital berlogika 0 atau 1).

Sinyal Analog
Analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Misalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut.

Sinyal analog adalah istilah yang digunakan dalam ilmu teknik (terutama teknik elektro, teknik informasi, dan teknik kendali), yaitu suatu besaran yang berubah dalam waktu atau dan dalam ruang, dan yang mempunyai semua nilai untuk untuk setiap nilai waktu (dan atau setiap nilai ruang). Digunakan juga istilah Sinyal Kontinyu, untuk menggambarkan bahwa besaran itu mempunyai nilai yang kontinyu (tak terputus).

Contoh Sinyal Analog yang paling mudah adalah suara,seperti pada teknologi telepon atau radio konvensional, sinyal gambar (foto) pada kamera konvensional, sinyal video pada televisi konvensional.

Data Analog
Data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitude, frekuensi dan phase.
  • Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. 
  • Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
  • Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus , yang banyak dipengaruhi oleh factor  ”pengganggu” . Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan . Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.

Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik . Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000 , maka disebut dengan 1000 Hertz . Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error . Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital . Oleh karenanya saat ini banyak peralatan maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.

Rangkaian Pengendali Suhu Komputer

Berikut ini adalah sebuah rangkaian sederhana yang dapat mematikan komputer anda ketika suhu komputer melebihi suhu optimalnya. Ketika komputer aktif, kebanyakan IC juga akan menjadi cukup panas, jika suhu komputer terlalu panas, komponen-komponen tersebut mungkin tidak dapat menyerap panas dengan cepat. Dalam keadaan ini komponen berpotensi mengalami kerusakan.

Kita asumsikan suhu maksimum komputer saat bekerja adalah 55 °C. Jadi untuk mengamankan komputer anda, temperature controller ini menggunakan sensor suhu IC LM35 dan komponen pembanding (comparator) IC CA3140 sebagai pemutus tegangan suplai kapan saja apabila temperature PC mencapai 55 °C. Set point ini dapat kita atur antara 0 - 100 °C.


Gambar di atas menunjukkan rangkaian pengendali suhu komputer, sedangkan gambar di bawah menunjukkan konfigurasi setiap pin dari komponen yang digunakan. Rangkaian bekerja dengan tegangan suplai 9 VDC yang didapatkan dari sumber utama dengan cara berikut; Tegangan suplai disearahkan oleh empat buah dioda penyearah (bridge). Arus yang sudah disearahkan tersebut diredam tegangannya oleh R1 dan R2 dan kemudian distabilkan oleh dioda zener ZD1. Kapasitor C1 berfungsi sebagai filter untuk menghilangkan tegangan riak, sehingga tegangan yang mengalir ke sensor dan komparator akan menjadi lebih halus.


Dengan menggunakan VR1, kita dapat mengubah tegangan referensi. Pengaturan tegangan tersebut terletak di penguat non-inverting (pin 3) dari komparator. Misalkan kita atur 55 °C (0,55 V). Ketika suhu komputer di bawah 55 °C, tegangan input penguat inverting (pin 2) dari IC 2 lebih rendah dari tegangan penguat non-inverting (pin 3). Pada keadaan ini output IC2 (pin 6) berupa sinyal high. tegangan tersebut memberikan trigger pada triac BT136 dan komputer bekerja.

Ketika suhu komputer naik mencapai 55 °C, tegangan pada input penguat inverting juga akan naik mencapai tegangan referensi 0,55 Volt. Sehingga output dari komparator akan menjadi rendah dan memutuskan umpan trigger triac. Dengan demikian komputer tidak mendapatkan power dan komputer akan berhenti bekerja.

Pada dasarnya, rangkaian ini akan memberikan power pada komputer selama suhu komputer dibawah 55 °C dan ketika suhu komputer mencapai 55 °C, maka komputer akan berhenti bekerja (off).

Tambahan:
Rangkaian ini juga dapat diaplikasikan sebagai pendingin suhu komputer dengan cara memasang kipas sebagai beban (load). Akan tetapi kita harus memindahkan input pada penguat non-inverting (pin3) dan tegangan referensi pada penguat inverting (pin2). Sehingga ketika tegangan input mencapai tegangan referensi, output dari komparator akan dalam keadaan high begitu juga sebaliknya.

Audio Amplifier 20 Watt Dengan TDA2005


Rangkaian audio amplifier ini menggunakan IC TDA2005, merupakan audio amplifier kelas B yang cocok diaplikasikan untuk audio mobil dengan output speaker 20 watt 4 ohm. Rangkaian ini membutuhkan tegangan catu sebesar 18 VDC dan harus menggunakan peredam panas untuk melindungi IC.


Daftar komponen: 

Rangkaian Lampu Emergency

Pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN terkadang menyulitkan kita beraktifitas dengan kegelapan apalagi jika pemadaman tersebut terjadi di malam hari. Jika dahulu kita menggunakan lilin dan lampu minyak sebagai penerangan alternatif, mungkin masih bisa dibayangkan saat mati lampu di malam hari kita harus terhuyung-huyung dahulu mencari lilin atau lampu minyak, selain itu dari segi ekonomis lilin dan minyak sekarang kurang menguntungkan. Lampu emergency dengan LED sebagai penerang kini banyak dijual di pasaran, langkah tersebut sangat inovatif dan ekonomis dibandingkan dengan cara sebelumnya.

Bagi rekan-rekan yang memiliki hobi eksperimen elektronika berikut ini ada gambar rangkaian lampu emergency dengan LED sebagai penerangnya, rangkaian ini juga menggunakan komponen-komponen sederhana dan mudah didapatkan. Hal ini menjadikan rangkaian tersebut menjadi lampu emergency yang ekonomis.
 
Deskripsi:
Rangkaian di atas menggunakan 12 LED dengan intensitas cahaya yang tinggi. Rangkaian ini juga memiliki battery charger otomatis yang akan berhenti mengisi arus jika baterai sudah terisi penuh. Ketika pemadaman listrik terjadi, lampu emergency secara otomatis akan menyala dan akan mati jika listrik dari PLN sudah aktif.

Cara Kerja:
Rangkaian terdiri dari dua bagian yaitu catu daya charger dan LED driver. Catu daya charger dibentuk oleh IC regulator LM317 dan LED driver menggunakan transistor PNP BD140. Pada catu daya charger, tegangan input AC (220V) diturunkan oleh trafo step down 9V 500mA kemudian arus AC tersebut disearahkan melalui dioda bridge (IN4007 X 4). Kapasitor 1000uF/25V berfungsi sebagai filter riak tegangan agar tegangan yang dihasilkan menjadi lebih smooth.

Tegangan yang sudah disearahkan tersebut terhubung pada pin 3 IC LM317 dan tegangan output dari regulator ini yang akan digunakan sebagai penyuplai arus pada baterai melalui D5 dan tahanan pembatas 16 ohm 5 watt. Tahanan trimpot 2,2K berfungsi untuk menyesuaikan arus yang akan disuplay ke baterai.

Ketika baterai sudah terisi 6,8 V, dioda zener akan menghantarkan arus charger dari regulator ke ground melalui transistor NPN BC547 sehingga proses pengisian baterai berhenti. Semua LED terhubung secara paralel dengan resistor 100 ohm yang terhubung secara seri pada masing-masing LED.

Otomatisasi Lampu Sorot Mobil

Berkendara pada malam hari dengan lampu sorot yang terang memang dapat meningkatkan visibilitas pandangan anda dalam menempuh perjalanan akan tetapi hal itu dapat menyilaukan pengemudi lainnya yang berlawanan arah dengan anda. Rangkaian sederhana berikut dapat disambungkan ke switch lampu sorot mobil anda untuk memberikan switching otomatis antara tinggi-rendahnya sorot lampu ketika berhadapan dengan pengemudi lain yang berlawanan arah.

Berikut adalah komponen-komponen yang digunakan:
Jenis komponen            Jmlh            Type
R1                                    1               5K 1/4 Watt Resistor
R2, R3, R4                        3               5K Pot
Q1                                    1               NPN Phototransistor
Q2                                    1               2N3906 PNP
K1                                    1               Low current SPST 12V Relay
K2                                    1               High Currect SPDT 12V Relay
S1                                    1               Sakelar SPST
B1                                    1               Baterai mobil


Perancangan:
  1. Q1 harus dipasang sedemikian rupa dibagian depan mobil agar menghadap ke arah jalur yang pas, contohnya dipasang di dashboard, grill depan dll.
  2. Sesuaikan semua potensio untuk mengatur respon yang sesuai dengan mengujinya di jalan yang sepi.
  3. S1 berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan rangkaian.
  4. B1 dapat diambil dari accu
  5. Sebelum menerapkan rangkaian ini, lebih baik lagi jika anda mencari tahu skematik dari instalasi kelistrikan mobil anda terlebih dahulu untuk memudahkan anda merangkai.
  6. Koneksi switch dari relay, A difungsikan sebagai lampu dengan daya sorot tinggi, B lampu sedang dan C untuk lampu dengan daya sorot rendah.

Mini UPS (Uninterruptible Power Supply)

UPS (Uninterruptible Power Supply), used in anticipation of power outages. Although not as capable as the original UPS, this series was useful enough, want to know how to make it....???

It was also relatively cheaper than buying the original UPS. What about the necessary components? Many were sold at electronics stores.

It has an output power around 1, 5W. Before the main circuit, there is a circuit of mini adapter that has a voltage between 9V/12V with a strong current of 500 mA. The resulting voltage is used to operate the circuit and filling the battery. The UPS is designed to still be able to run electronic devices despite power outages.

When the inverter is running with AC input, then changed into a DC voltage. At the output of the rectifier is used to charge the battery. When the power fails or the blackout occurs, voltage dc electrical current flows into an inverter which then generates the voltage at the output of the inverter AC (more details see figure).

Circuit connected around the CD4047 IC that operates as a 50 Hz frequency multivibrator. Output Q is moving the multivibrator IRF540 MOSFETs. Inverter output filtered and reduced using the MOV (Metal Oxide Vasitor). Transformer used are 9-0-9, 1.5 a. Two LEDs (D6 and D7) is used as an indicator of whether the primary voltage or battery working.

Rangkaian Efek gitar Ibanez Tube Screamer TS-9

Ibanez Tube Screamer TS-9 adalah overdrive pedal yang paling terkenal di dunia dan mungkin bahkan yang terbaik! Sempurna untuk segala sesuatu mulai dari Blues, Rock klasik untuk Indie, pedal ini harus menemukan tempat setup gitaris apapun! Efek gitar Ibanez TS9 banyak digunakan oleh gitaris-gitaris terkenal mulai Steve Ray Vaughan sampai Noel Gallagher
Bagi rekan-rekan yang hobi merangkai elektronik dan juga memiliki hobi di bidang musik bisa membuat sendiri efek tersebut dengan melihat dan menyesuaikan skematik di bawah ini.


Cara Mudah Membuat Kit Elektronika

Bagi rekan-rekan yang hobi bereksperimen di bidang elektronika tentunya sudah memahami step by step membuat kit rangkaian elektronika. Namun bagi anda yang baru mulai belajar, alangkah baiknya jika membaca referensi berikut ini.
Menggambar pola rangkaian
Sebagai langkah awal dalam pembuatan modul rangkaian, yang harus dilakukan adalah menggambar pola rangkaian. Dalam hal ini kita dapat menggunakan Software Express PCB, Eagle, PCB Designer atau lainnya.

PCB Layout
Setelah pola gambar rangkaian selesai, kemudian cetak gambar tersebut dengan laser printer di kertas glossy (kertas yang biasa dipakai untuk cetak foto). Jika anda tidak memiliki laser printer, gunakan printer biasa kemudian Print Out gambar tersebut di Photo Copy di kertas Glossy. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pencetakan layout pada papan PCB.
Layout Printout

Pencetakan layout pada papan PCB
Cara mudah dan sederhana untuk mencetak layout di PCB yaitu dengan cara penyetrikaan. Pola rangkaian yang tertera pada kertas glossy harus dilekatkan pada lapisan tembaga PCB kemudian lakukan proses penyetrikaan dibalik kertas glossy tersebut. Karena pengaruh panas dari setrika, maka lapisan karbon yang menyerupai layout rangkaian pada kertas glossy akan melekat pada lapisan tembaga PCB. Setelah selesai, maka hal yang dilakukan adalah menghilangkan panas pada papan PCB akibat proses penyetrikaan tadi dengan cara mengangin-anginkan atau mendiamkannya sejenak agar panasnya hilang dan serbuk karbon benar-benar melekat pada lapisan tembaga PCB.

Pelarutan PCB (Etching) 
Pada proses ini diperlukan cairan kimia FeCl3 (Ferric Chloride), karena cairan ini dapat melarutkan tembaga. Sehingga lapisan tembaga yang tidak tertutup karbon akan hilang dan lapisan tembaga yang tidak hilang akan menyerupai layout rangkaian.

PCB Etching

Dalam proses ini, hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
  1. Campurkan FeCl3 dengan air hangat secukupnya kedalam wadah yang sesuai dengan lebar PCB. 
  2. Masukkan papan PCB pada larutan.
  3. Goyang-goyangkannya agar proses pelarutan bisa lebih cepat.
  4. Bilas papan PCB apabila proses pelarutan sudah selesai.
Pengeboran PCB Pada saat melakukan pengeboran, gunakan mesin bor kecil khusus untuk melubangi lingkaran-lingkaran kecil pada layout PCB, yang mana lubang-lubang ini digunakan untuk letak kaki komponen.
Pemasangan komponen
Pada proses ini, hal-hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Pasang komponen sesuai dengan urutan skema, misalnya pemasangan dimulai dari input hingga output rangkaian. Hal ini untuk mempermudah pengecekan. 
  2. Pasang komponen sesuai dengan tata letak kaki komponen pada skema, terutama pada komponen-komponen semikonduktor seperti diode, transistor, IC dan sebagainya. Karena apabila sampai terjadi kesalahan pemasangan komponen, maka rangkaian tidak akan dapat bekerja pada saat dinyalakan atau bahkan komponen dapat rusak.
Kit Elektronik

Penyolderan 
Perlu diketahui bahwa setiap komponen memiliki batas suhu maksimum yang berbeda-beda pada saat penyolderan, terutama komponen semikonduktor, hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyolder antara lain :
  1. Waktu penyolderan tidak boleh terlalu lama karena dapat mempengaruhi kinerja komponen, terutama pada komponen semikonduktor, biasanya penyolderan pada satu kaki komponen cukup dilakukan selama kurang dari 10 detik. 
  2. Menggunakan penyangga komponen (Socket), terutama pada IC.

DOT MATRIK

Pada dasarnya DOT matrix adalah Display LED yg disusun sedemikian rupa sehingga untuk menghidupkan led ke (x,x) dibutuhkan kombinasi tegangan antara Pin baris & kolom.

Kemudian untuk mempermudah kontrol dan menghemat pin maka diperlukan proses scanning (biasanya kolom) sedangkan pada baris diberikan bit sesuai huruf/karakter yang akan ditampilkan yang bersesuaian dengan posisi scanning.
 

Scanning untuk kolom dimaksud memberikan "1" high ( untuk common katoda) atau"0" untuk common anoda, untuk kolom lainnya diberi nilai negasi dari kolom yg diberi nilai 1 tadi ..... begitu selanjutnya untuk kolom berikutnya sampai kolom terakhir dari rangkaian led matrix..dan berulang dari depan lagi. Proses ini dilakukan sangat cepat sehingga mata kita melihatnya tetap sebagai suatu karakter yg diam.

Misalnya ingin menampilkan huruf A , secara umum digambarkan sebagai berikut:

0000000
0000000
0000000
0000000
0000000
0000000
0000000

Dari gambar diatas logikanya seperti ini :
  • saat kolom pertama ( scan kolom 1 = 1 / high/2.4 v) maka bit yg diberi pada baris berupa "1110000", sehingga jika ketemu 1 vs 1 ga ada arus mengalir, jadi LED mati, jika 1 ketemu 0 maka arus mengalir, led menyala 
  • begitu juga untuk kolom kedua, ketika kolom kedua diberi tegangan maka pada baris bit yg diberikan adalah "1101011"
  • Dan seterusnya, ketika kolom nya mencapai ujung maka akan diulang ke kolom 1 lagi 
  • Untuk melakukan scanning biasanya dilakukan dengan memanfaatkan shift register, atau paling sederhana dengan menggunakan IC 4017 yang di cascade menjadi led berjalan yang panjang.

Alarm Pengaman Jendela

Alarm pengaman jendela yang saya buat merupakan buah dari rasa kesal saya terhadap maling yang tempo hari menyatroni kontrakan. Setelah kejadian itu, terbesit di otak untuk membuat suatu pengaman yang setidaknya dapat memberikan sinyal jika terjadi hal-hal serupa di kemudian hari (buat antisipasi guys...).


Prinsip dasarnya adalah saya menginginkan ada sinyal berupa suara jika jendela rumah terbuka sedikit saja. Sehingga harapannya adalah maling yang tadinya hendak masuk ke rumah menjadi panik dan kabur setelah alarm berbunyi... hehe...
Limit Switch Siemens 3SE3120-0E
Kebetulan saya memiliki limit switch (Siemens 3SE3120-0E) serta mini buzzer bekas yang nganggur, saya manfaatkan kedua komponen tersebut sebagai alat pemberi sinyal berupa suara jika jendela rumah terbuka.
Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang bergerak.
 
Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada batas/daerah yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close) dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan.
(source : elektronika dasar)

Gambar dibawah diasumsikan switch utama dalam keadaan aktif/ON dan katup limit switch dalam keadaan tertekan (jendela tertutup), sehingga kaki NC limit switch menjadi terbuka. Dengan demikian sumber tegangan 6 VDC tidak dapat mengalir ke buzzer. Namun apabila katup limit switch dalam keadaan normal atau tidak tertekan (jendela terbuka), maka tegangan sumber 6 VDC terhubung ke buzzer. Sehingga buzzer akan aktif dan memberikan sinyal suara.
Skema Alarm Pengaman Jendela

Videonya dapat dilihat dibawah.


LED Penerang Aquarium

Diantara Anda mungkin adalah salah seorang penyayang binatang. Biasanya kalau sudah sayang sama binatang akhirnya kita memeliharanya. Ada yang memelihara anjing, kucing, kelinci dan ikan. Ikan biasanya dipelihara dalam sebuah aquarium. Banyak rumah atau kantor yang memajang akuarium, entah untuk sekedar hiasan ruangan, hobi, dan sebagainya. Bagaimana, Anda punya aquarium?
 
Bila Anda mempunyai aquarium, mari kita percantik aquarium itu sehingga sedap dipandang dan ikan-ikan yang berada di dalamnya jadi semakin betah hidup di dalam aquarium milik Anda. Oya, kami mempunyai rangkaian LED Penerang Aquarium yang bisa Anda gunakan untuk memperindah suasana di dalam aquarium tersebut. Di bawah ini bisa Anda pelajari lewat gambar skemanya.

Rangkaian LED Penerang Aquarium ini menggunakan LDR sebagai sensor cahaya untuk secara otomatis beralih mode. Selama siang hari LDR memiliki resistansi yang sangat rendah sehingga IC1 tetap stand by. Di malam hari, LDR menawarkan ketahanan tinggi dan reset pin 12 dari IC1 menjadi rendah. Ini mengaktifkan IC1. CD4060 adalah counter biner dengan sepuluh output. Output dari IC menjadi salah satu tinggi per satu berdasarkan frekuensi penghitungan yang  ditentukan oleh C1, R1 andR2.

Dalam rangkaian ini, rangkaian LED terhubung ke kolektor switching transistor T1 melalui T3. Ketika pemicu IC memulai osilasi dan output Q6 menyala setelah 5 menit dan terus menyala selama lima menit untuk menyalakan LED Biru. Setelah 10 menit output Q7  menjadi tinggi dan LED hijau menyala. Mereka tetap selama 10 menit. Setelah  setengah waktu, LED biru juga menyala. Hal ini memberikan campuran warna biru dan hijau selama 5 menit. Setelah 20 menit output Q9 menjadi tinggi dan LED putih menyala. Mereka tetap selama 20 menit. Selama periode ini, Biru-Putih, kombinasi warna Hijau-Putih dan Biru-Hijau-Putih berkembang. Hal ini memberikan tampilan warna yang indah dengan latar belakang dari tangki Aquarium.

Passive Infrared Receiver (PIR)

PIR (Passive Infrared Receiver) is a sensor based on infrared. However, unlike most of the infrared sensor, which consists of an IR LED and fototransistor. PIR does not emit any such IR LEDs. As the name ' Passive ', this sensor only responds to the energy of the beams passive infrared that is owned by any objects detected. An object that can be detected by these sensors are usually the human body. PIR sensor KC7783R is the sensor that will produce output with high level between 5-6 volts.

In PIR sensor, there are parts that have the role of each Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier and comparator.
 
PIR Sensor works by capturing the heat energy generated by passive infrared beams which belonged to every object with temperature above absolute zero objects. Like the human body that has a body temperature of approximately 32 degrees centigrade, which is the temperature of the heat that is typical of that found in the environment. A steady stream of infrared light is then captured by the Pyroelectric sensor which is the core of the PIR sensor is causing Pyroelectic sensor comprising gallium nitride, cesium nitrate and lithium tantalate produces an electric current. Why can generate an electric current, this is because this passive infrared beams carry heat energy. The process is almost the same as an electric current that is formed when sunlight hit the solar cell.
 
Passive Infrared Receiver System
 
Why is PIR sensor only reacts in the human body only, this is caused due to an IR Filter which filters wavelengths of infrared light passive. IR Filter dimodul PIR sensor is capable of filtering out infrared light wavelengths between passive 8 to 14 micrometres wavelength, so that the resulting from human body ranges from 9 to 10 micrometers this alone that can be detected by the sensor.
 
So, when someone walks past the sensor, the sensor will capture passive infrared beams emitted by the human body that have different temperature of the environment causing pyroelectric materials react to generate electricity because of the thermal energy carried by passive infrared rays. Then an amplifier circuit amplifies the current existing are then compared by the comparator to produce output.
 
When the man was in front of PIR sensor with the condition is silent, then the sensor PIR will calculate the wavelength produced by the human body. This constant wavelength causes the heat energy produced can be described pretty much the same on the surrounding environmental conditions. When the man doing the movement, the human body will produced beams passive infrared wavelengths that vary so as to produce heat is different that causes the sensor to respond by way of generating current in Pyroelectricnya materials with different magnitudes. Because different quantities is the comparator output.
 
So the sensor PIR will not produce output when the sensor is exposed to the heat of objects that do not have the infrared wavelengths between 8 to 14 micrometres and objects such as light rays are still very bright light that is able to generate heat, the objects reflection from the mirror and the temperature when hot summer.

ICL7107 Sebagai Display Driver untuk Temperature Controller

Postingan kali ini merupakan pengalaman dari Iseng Project saya dulu sewaktu masih kuliah (sekarang "nguli ah...").

Dulu saya sempat bingung mencari komponen yang sreg untuk display driver dari temperature controller yang akan saya aplikasikan ke portable steam sauna. Akhirnya atas info dari temen dan mbah google saya mendapatkan referensi tentang ICL7107 3 1/2 digit LED Display A/D Converter. Karena penasaran dengan fitur komponen yang menurut saya menarik untuk diaplikasikan, akhirnya mulailah saya action. By the way, sebelum jauh membaca, saya beritahukan bahwa postingan kali ini lebih fokus membahas Display Drivernya, bukan Temperature controllernya.

Mengapa saya tertarik dengan chip ini? 

ICL7107 merupakan display driver dengan performa tinggi dan low power yang didalamnya sudah memiliki sistem ADC (Analog to Digital Converter), seven segment decoder dan juga memiliki referensi dan clock. Jadi, input analog yang berupa tegangan DC dapat langsung diolah menjadi sinyal digital yang kemudian dialamatkan ke ouput berupa display seven segment. Beberapa proses tersebut dilakukan seklaligus dalam sebuah chip sehingga tampak efisien dan minimalis jika diaplikasikan. Harga juga tidak terlalu mahal, mungkin kalo sekarang Rp.30.000. Bentuk fisik serta deskripsi setiap pinnya terlihat pada gambar di bawah ini.


Pin Description
Bentuk fisik ICL7107
IC ini membutuhkan tegangan kerja +5 dan -5 VDC, tapi kalau temen-temen hanya memiliki catu daya tunggal yang outputnya hanya +5 VDC, bisa menambahkan IC 4009 yang dihubungkan melalui output clock (pin 38, 39 40) untuk mengkonversikan tegangan +5 VDC tadi menjadi -5 VDC.
click this link to get the datasheet https://www.intersil.com/data/fn/fn3082.pdf


Untuk mengaplikasikannya, saya menghubungkan kaki output dari sensor suhu IC LM35 ke kaki input high ICL7107 (pin 31). Tegangan output dari sensor suhu masih berupa sinyal analog sehingga tegangan yang merupakan input dari ICL7107 itu harus di konversikan menjadi digital. Dalam proses pengolahan sinyal input tersebut melalui dua proses, yaitu Analog Section dan Digital Section.



   
Seven segment yang dibutuhkan adalah type common anoda karena output dari display driver berupa sinyal low. Koneksikan seven segment tersebut sesuai dengan pin-pin khusus yang dimiliki ICL7107. (perhatikan urutan bloknya antara digit ratusan, puluhan dan satuan).

Setelah mempelajari karakteristik dari L7107 barulah mulai membuat layoutnya yang sekaligus digabung dengan temperature controller. Gambarnya seperti dibawah.


Layout Temperature controller

Kalau sudah menggambar layoutnya sudah tentu cetak layout tersebut kemudian etching to the PCB, setelah itu lakukan pemasangan komponen. Hati-hati dalam menyolder komponen semikonduktor karena komponen seperti ICL7107 tidak terlalu tahan panas, gunakan socket sebagai penempatan IC.
Kit siap kemas
Gambar di atas adalah rangkaian yang sudah siap dikemas dalam casing. Sedangkan gambar di bawah ini adalah desain casing yang saya buat.

Desain Casing
Nah, temen-temen sekarang bisa lihat. Gambar di bawah ini adalah temperature controller yang display drivernya menggunakan ICL7107. Bagi temen-temen yang ingin mengaplikasikan dalam bentuk lain juga bisa contohnya voltmeter digital, thermometer atau lain sebagainya karena ICL7107 cukup multifungsi.

Temperature Controller Using ICL7107 As a Display Driver

Popular Posts

Alexa Rank


Followers

gif maker