Sebagai pendeteksi suhu heatsink menggunakan Thermistor NTC (negative temperature coefficient) R2. Percabangan dari thermistor R2 dan resistor R1 terhubung ke inverting input (pin3) IC1 yang berperan sebagai comparator. Input non-inverting (pin2) berfungsi sebagai pengatur tegangan referensi menggunakan preset R3. Sebagaimana pada suhu tinggi, tahanan NTC akan turun dan begitu juga tegangan yang melaluinya. Ketika tegangan pada pin3 IC1 lebih rendah dari tegangan referensi, maka output dari komparator menjadi tinggi dan mengaktifkan transistor Q1. Hal ini akan mengaktifkan relay dan kipas akan berputar. Ketika temperatur menurun maka akan terjadi sebaliknya. LED D2 akan menyala ketika kipas dalam keadaan aktif.
Home »
Controller Schematics
» Pendingin Amplifier Otomatis
Pendingin Amplifier Otomatis
Posted by Tri Usman Haryanto
Posted on Thursday, March 13, 2014
with 2 comments
Sebagai pendeteksi suhu heatsink menggunakan Thermistor NTC (negative temperature coefficient) R2. Percabangan dari thermistor R2 dan resistor R1 terhubung ke inverting input (pin3) IC1 yang berperan sebagai comparator. Input non-inverting (pin2) berfungsi sebagai pengatur tegangan referensi menggunakan preset R3. Sebagaimana pada suhu tinggi, tahanan NTC akan turun dan begitu juga tegangan yang melaluinya. Ketika tegangan pada pin3 IC1 lebih rendah dari tegangan referensi, maka output dari komparator menjadi tinggi dan mengaktifkan transistor Q1. Hal ini akan mengaktifkan relay dan kipas akan berputar. Ketika temperatur menurun maka akan terjadi sebaliknya. LED D2 akan menyala ketika kipas dalam keadaan aktif.
ntc ukuran berapa Pak ?
ReplyDeletecoba pake NTC 10k ohm...
Delete